Bungkusan Kosong
Buih cinta hadir dalam gelombang lautan hati yang selalu menyemburkan kesejukan-kesejukan nama cinta
Mengharapkannya yang tidak sempurna bukan ingin memindah gunung kedalam hati
meski bukan kesempurnaan rasanya sulit untuk menemukan ia berlayar dalam lautan hati
Yang hadir bukan lagi dia yang kuharapkan
Selalu kapal-kapal asmara yang menenggelamkan manis racun yang tak ingin ku tegak
Kau sayup terdengar dan terlihat indah, namun cipta rasa hatiku tak sampai untuk menyentuh indahmu
Berandai-andai, andai kau menjadi dia? tak perlu banyak alasan untukku menolak rayuanmu
Tapi mata hatiku menganggapmu bungkusan kosong tanpa isi
Kau penipu pengharapanku
Jasmanimu indah dalam balutan nafas cinta dan kelemah lembutan
Sesaat kau sesuai fitrah manusiaku
Tapi kau tak mengerti arti ruhku
Bagiku kau bangkai yang akhirnya akan membusuk dimakan belatung
Bukan memperbaiki, mempermudah, menunjukan, mengajarkan aku tentang makna cinta
Melainkan satu kebohongan besar akan penghianatan cinta yang sesungguhnya
Bukanlah aku seperti ayam yang berjalan tanpa menyapa
Bukan kesombongan yang ingin ku tunjukan
Kejelasan tindakan agar tak menjadi bayang-bayang yang mengganggu langkahmu
Pergilah kau mencari pelabuhan cintamu
Tanpaku kau akan lebih berarti dan memiliki makna yang sesuai kamus cintamu
Kau cintaiku tak sama dg dia yang ku harapkan
Haruskah ku ulangi???
Jika indahnya mampu indahkanmu? Aku bersedia berjalan memegang erat tanganmu
Tapi ini khayalku yang tak mungkin menembus batas nyata
Selamat tinggal cinta semu!!!
Tutuplah hati
untuk saatnya biarkan ia kembali terbuka untuk menyambut tamu kehormatan cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar